Red: Najwa Azzahra Eldini
Sman2sumbar.sch.id. Kab. Solok — SMA Negeri 2 Sumatera Barat mengadakan pelatihan kader adiwiyata dengan menghadirkan pemateri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok serta diikuti 39 siswa/siswi perwakilan tim adiwiyata, anggota OSIS, BESMA, dan Takmir Masjid sebagai kader penggerak adiwiyata, serta guru pembina adiwiyata sekaligus penyusunan program kerja kader adiwiyata yang diadakan di ruangan kelas SMA Negeri 2 Sumatera Barat, Jum’at, (14/02).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ratna Yulia S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 2 Sumatera Barat. Dalam sambutannya, Ratna Yulia menekankan akan pentinganya adiwiyata di sekolah serta meminta arahan dan bimbingan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Solok.
“Yang kita kejar bukan pencapaiannya, tapi kebiasaan dan budayanya, tapi jika dapat penghargaan itu bonusnya,” ujarnya. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwasanya kegiatan adiwiyata di SMA Negeri 2 Sumatera Barat tidak hanya di mulai pada tahun ini saja, tapi juga sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023 SMA Negeri 2 Sumatera Barat telah mengajukan diri serta telah menjalin kerja sama dengan SMA N 1 Gunung Talang untuk dibina sebagai sekolah adiwiyata. Sebelum mengikuti lomba adiwiyata tingkat provinsi, SMA Negeri 2 Sumatera Barat juga telah menjadi anggota adiwiyata tingkat kabupaten selama 5 tahun.
Selain itu, Ratna Yulia juga menyampaikan untuk membentuk tim penggerak adiwiyata yang akan dibagi ke dalam 13 program kerja dan dalam satu program kerja diisi oleh satu guru pendamping serta tiga tim penggerak adiwiyata. Pembagian tim ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja serta efektivitas kegiatan adiwiyata di SMA Negeri 2 Sumatera Barat.
Selain program kerja, inovasi- inovasi juga merupakan salah satu aspek penting yang sedang diprioritaskan oleh SMA Negeri 2 Sumatera Barat “Untuk itu sekolah akan berusaha untuk pengadaan mesin pencacah plastik,” ungkap Ratna.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Solok, Asnur, SH., MM. selaku pemateri pertama. Dalam materinya Asnur mengangkat tema “Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sejak Dini (PBLHS).” Sebelum memulai materi, Asnur memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 2 Sumatera Barat atas komitmennya terhadap kepedulian pada lingkungan hidup. Asnur menjelaskan bahwa tujuan utama dari gerakan ini adalah penerapan perilaku dan budaya dalam menerapkannya secara konsisten serta peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah maupun lingkungan sekitarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat 6 aspek perilaku ramah lingkungan hidup yang beliau sampaikan, yaitu kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman, konservasi air, konservasi energi serta yang paling penting adalah inovasi terkait penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) lainnya. Asnur juga menjelaskan tentang pentingnya pengurangan dan penanganan sampah yang tepat dan seimbang. Penyampaian materi diakhiri dengan jargon “Kita jaga lingkungan, lingkungan jaga kita. Kita jaga alam, alam jaga kita.”
Selajutnya, materi kedua dengan tema “Perubahan Iklim, Dampaknya, dan Peran Sekolah ” yang disampaikan oleh Anni Suryatin atau yang akrab disapa Sensei di SMA Negeri 2 Sumatera Barat. Dalam materinya beliau menyampaikan tentang betapa besarnya dampak perubahan iklin terhadap lingkunga hidup dan betapa pentingnya peran adiwiyata di sekolah terhadap penanganan serta pencegahannya. Materi yang disampaikan tak lepas dari pengalaman beliau yang pernah mengikuti program workshop selama 2 minggu di Australia melalui kerjasama Indonesia-Australia melalui program BRIDGE serta magang selama 6 bulan di Jepang.
Tibalah pada rangkaian terakhir acara, yaitu pembagian progam kerja kader penggerak adiwiyata yang dipandu langsung oleh Wulandari, S.Pd., yang juga sekaligus ketua pelaksana pelatihan yang diadakan kali ini. Seperti yang telah diarahkan oleh kepala sekolah, anggota dibagi ke dalam 13 program kerja yang akan terdiri dari satu guru Pembina dan 3 orang peserta didik sebagai tim penggerak adiwiyata. Tim penggerak ini merupakan fasilitator yang akan menyampaikan ilmu yang telah dibekali kepada mereka untuk disampaikan kepada tim adiwiyata lainnya dan seluruh warga sekolah.
Dengan didakannya kegiatan pelatihan serta pembentukan kader penggerak adiwiyata, diharapkan dapat memaksimalkan pelaksanaan program adiwiyata di SMA Negeri 2 Sumatera Barat serta dapat membawa SMA Negeri 2 Sumatera Barat menuju adiwiyata tingkat ASEAN.
soal tes nya